Home

January 28, 2015

ganache drizzled chocolate cake with marshmallows and raffaello.


"I'm craving for something chocolatey!"

It must be the best reason why this gorgeous cake is on my table today. I was craving for chocolate cake since Sunday, especially when I watched Junior Masterchef Indonesia Season 2 on youtube and the challenge that day was about making a cake.


Hmm, all I can say is that this chocolate cake I baked earlier today has a perfect ganache frosting, which one the recipe was adapted from one of my favourite website www.joyofbaking.com. Three parts of making this cake are: baking the chocolate cake, drizzling the cake with ganache frosting and at last decorating the top with marshmallows and Raffaello chocolate.


I've been liking Raffaello more than any other chocolate here in Germany, because it kinda has that  special coconut taste mixed along with the chocolate itself. Absolutely a super yummy chocolate, I can say. And the marshmallows are so fluffy, sweet and cute. And as we all know, marshmallows are also really well combined with many chocolatey desserts. 

So, here's the recipe to follow! Try it when you have time :)

For the chocolate cake:


Ingredients:


195 grams all purpose flour

200 grams granulated white sugar
25 grams unsweetened cocoa powder
1 teaspoon baking powder
1 teaspoon baking soda
1/4 teaspoon salt
75 grams unsalted butter, melted
240 ml warm water
1 tablespoon lemon juice (or vinegar)
1 teaspoon pure vanilla extract

Directions:

1). Preheat oven to 350 degrees F (177 degrees C) and place rack in center of oven.

2). In an ungreased 8 inch (20 cm) square cake pan, stir together the flour, sugar, sifted cocoa powder, baking powder, baking soda, and salt.

3). Add the melted butter, water, lemon juice, and vanilla extract. With a fork, mix all the ingredients together until well blended.

4). Bake for about 30 minutes, or until the cake springs back when lightly pressed and a toothpick inserted in the center of the cake comes out clean. Remove from oven and place on a wire rack to cool.

For the ganache:

Ingredients:


227 grams semisweet or bittersweet chocolate, cut into small pieces
180 ml heavy cream
28 grams (2 tablespoons) unsalted butter

Directions:

1). Place the chopped chocolate in a medium sized heatproof bowl. Set aside.

2). Heat the cream and butter in a small saucepan over medium heat. Bring just to a boil.

3). Immediately pour the boiling cream over the chocolate and allow to stand, without stirring, for a few minutes. Stir gently with a spoon or whisk until smooth.

Makes enough ganache to cover one - 9 inch (23 cm) cake.

For the toppings:

Decorate it with store-bought marshmallows and Raffaello. This is optional! You may also use any other chocolate like Ferrero Rocher, Giotto, Lindt etc.



Hope you enjoyed this recipe!
Have a lovely day ahead, guys!

You can find me on:


Lots of love,
@lputriasih

January 24, 2015

white cake with whipped cream frosting and cinnamon sauteed bananas.


Hello everyone!
Feels like yesterday's still new year's eve, but now we're heading into the end of January already. How time flies! As so many recipes were asked for the couple of weeks, I decided to finally start a food blog and here's a post of a cake I baked this morning! It's a pre-exam baking because I have many many exams awaiting in the upcoming weeks... But, actually baking could raise my mood and brought me so much joy. That's why I keep baking. 


It's a white cake with whipped cream frosting and cinnamon sauted bananas! I also topped the cake with toasted almonds. Yummy! I do like it a lot, especially the sweetness which came from the caramelized bananas, the fluffiness from the cream and the cake itself. Perfect option for a small party, maybe?


So, here's the recipe you can follow. Hope you have a great baking time!

For the white cake:

Ingredients:

1 cup granulated white sugar
1/2 cup unsalted butter, room temperature
2 large eggs, room temperature
2 teaspoons pure vanilla extract
1 1/2 cups all-purpose-flour
1 3/4 teaspoons baking powder
1/2 cup milk

Directions:

1). Preheat oven to 350 degrees F (175 degrees C). Grease and flour the pan (you can use different kind/form of pan).
2). In a medium bowl, cream together the sugar and butter. Beat in the eggs, one at a time, then stir in the vanilla. Combine flour and baking powder, add to the creamed mixture and mix it well. Finally stir in the milk until the batter is smooth. Pour or spoon the batter into the prepared pan.
3). Bake for about 30 to 40 minutes in the preheated oven. Cake is done when it springs back to the touch.



For the homemade whipped cream:

Ingredients:

2 tablespoons sugar
240 ml (1cup) heavy cream

Directions:

1). Place the sugar into a mixing bowl and add the heavy cream.
2). Whisk until the cream reaches stiff peaks (you can also use a handmixer). It takes for about 1 minute.

For the cinnamon sauteed bananas:

Ingredients:

4 large bananas (firmly ripe or slightly underripe)
1-2 tablespoons brown sugar
1 teaspoon cinnamon
1 tablespoon lemon juice
2 tablespoons unsalted butter

Directions:

1). Cut bananas into slices.
2). Toss slices in a bowl with the sugar, cinnamon and lemon juice.
3). Heat saute pan over medium-high heat, add the butter.
4). When butter is bubbly, add the bananas.
5). Cook them for about 2-3 minutes until tender.
6). Remove from the heat, (The sliced bananas should hold their shape and be caramelized). 

For assembly:
ground almonds/hazelnuts/pistachios, toasted and cooled (optional)

Spread the whipped cream on top of the tart. Arrange the sauted bananas on top of the cream. Sprinkle with the toasted nuts.


Enjoy and have a fabulous weekend everyone!
If you have any questions, you can leave a comment below or just e-mail me at lha_pink91@yahoo.com!

You can find me on:


Lots of love,
@lputriasih

January 12, 2015

When I pray for little things... and God answered.


Malam itu, rasanya dingin sekali. Saya membuka www.wetter.de dan melihat cuaca saat itu yang ternyata adalah -6°C. "Pantesan", dalam hati saya. Rasanya pemanas ruangan pun tak cukup untuk menghangatkan tubuh saya ini. Memang sudah beberapa hari suhu selalu di bawah nol derajat. "Besok saya masuk kuliah pagi lagi", pikir saya dalam hati. Saya pun melihat ramalan cuaca untuk esok hari, dan di situ tertera -2/-3°C. Biasanya, ramalan cuaca tak pernah salah, dan seharusnya, tak mungkin salah.

Hmm.. Sesaat setelah itu saya mematikan lampu, berbaring di tempat tidur sembari menarik selimut. Dan saya pun berdoa...

"Tuhan, kalau boleh... Kalau Engkau mengizinkan, aku mau suhu besok sekitar 1 atau 2 derajat aja, Tuhan. Gapapa deh 1 atau 2 derajat, yang penting masih plus.. Masih di atas 0 derajat. Soalnya kalau suhu udah minus itu rasanya beda banget. Dan besok aku harus bangun pagi untuk kuliah. Biarlah kehendak-Mu yang jadi. Terima kasih, Tuhan."

Setelah saya berdoa, saya pun langsung terlelap.
Dan keesokan paginya, hal pertama yang saya lakukan setelah bangun tidur adalah mengambil HP, dan membuka path untuk mengetahui berapa suhu pagi itu. Dan, saya terkejut bukan main karena suhu pagi itu 2°C! Sungguh saya sesaat tak percaya melihatnya. Tuhan memberikan cuaca hari itu seperti apa yang saya minta.

Tuhan baik! Tuhan mendengar! What else I can say?

Hari itu juga adalah hari ke-28 setelah saya mengirimkan kado ulang tahun untuk sahabat saya tercinta, Stella Andina Burhan. Setelah pertemuan terakhir kami di bulan Oktober lalu, saya kok rasanya kangen sekali. Ingin sekali memberikannya kado ulang tahun, karena selama 10 tahun persahabatan kami, saya sama sekali belum pernah memberikannya kado ulang tahun.

Tanggal 10 Desember 2014 saya mengirimkan sebuah paket berisi hadiah ulang tahun untuknya via DHL. Dia berulang tahun tepat sehari setelah hari Natal, dan lamanya pengiriman barang dari Jerman ke Jakarta berkisar antara 12-14 hari. Menurut pengalaman saya, tidak pernah lebih dari itu.

Sampai akhirnya...
Hari ulang tahunnya telah berlalu.
2 minggu berlalu.
3 minggu berlalu.
Hampir 1 bulan berlalu.
Hadiah tersebut tak kunjung tiba di rumah Stella.

Saya bingung. Saya, yang saat mengirimkan barang tersebut sedang terburu-buru, lupa meminta tracking number dan lupa menyimpan bon-nya pula. Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Pengiriman barang seperti itu hanya bergantung pada tracking number saja. Kalau kita kehilangan tracking number tersebut, ya sudah. Bertanya pada pihak DHL pun tak memberikan hasil apa-apa. Ok, saya hanya bisa menunggu dan pasrah. Dan satu lagi,BERDOA.

SETIAP MALAM saya berdoa, berharap ada keajaiban dan hadiah itu masih bisa sampai (meskipun sudah lewat sekian lama). Dan meskipun sedih, entah kenapa hati saya yakin, pasti akan ada keajaiban, entah kapan.

Siang itu, selesai kelas, saya pergi makan di suatu restoran, dan seperti biasa, saya selalu meletakkan handphone saya di atas meja. Dan tiba-tiba, handphone saya berdering:

Isinya sebuah bbm dari Stella yang mengatakan bahwa dia menerima sebuah surat yang berisi demikian:
"Karena satu dan lain hal paket ini tidak dapat kami serahkan, tetapi Anda bisa mengambilnya di PT Pos Indonesia Jakarta Pusat pada hari dan jam kerja sebagai berikut...."

TUHAN BAIK!
Tuhan lagi-lagi mendengar! 

Keesokan harinya, Stella mengambil paket tersebut, dan akhirnya... Ia menerimanya pada tanggal 8 Januari 2015.

Selama satu minggu di awal Januari 2015, Tuhan menjawab TUJUH doa saya. Bukan karena apapun, tetapi karena Tuhan Yesus baik. Dan hal-hal yang saya ceritakan di atas hanyalah dua di antaranya. It's too long if I have to tell all the 7 things.. Tetapi percayalah, apapun doa-doa mu, Tuhan pasti menjawabnya.

Saya belajar...
Saya tidak meminta hal-hal yang besar.
Saya selalu berdoa untuk hal-hal kecil, yang simpel dan sederhana.
Tetapi Tuhan mendengar.

Saya berdoa ketika keluar rumah dan meminta Tuhan menyertai saya sepanjang hari.
Saya berdoa ketika memasukkan adonan ke dalam oven, meminta agar adonan tersebut mengembang dan menjadi sebuah kue yang sukses.
Saya berdoa ketika meminta inspirasi untuk menulis sebuah lagu.
Saya berdoa ketika meminta cuaca yang bagus, karena saya selalu sedih ketika hujan deras/badai mengingat mereka yang sedang berada di dalam pesawat.
Saya berdoa ketika meminta konsentrasi dalam belajar dan mengerjakan berbagai presentasi.
Saya pun berdoa ketika menonton bola, meminta agar Rooney mencetak goal saat MU tanding.
Saya pun berdoa ketika meminta Federer menang dalam pertandingan-pertandingannya.
Saya pun berdoa ketika meminta idola saya membuat konser lagi tahun ini.

Terkadang banyak pula yang menganggapnya konyol, ngapain sih doain hal-hal yang "gak perlu". Tetapi saya tetap berdoa. Karena buat saya, berdoa adalah untuk segala sesuatu. Apapun itu. Dan Tuhan menjawab. Pasti. Bukan di waktu saya. Tetapi pada waktu-Nya. Dan semuanya indah ketika akhirnya waktu-Nya tiba dan doa-doa kita terjawab, kan?

Biarlah kita belajar sesuatu..
Tuhan sanggup mengubah ramalan cuaca untuk saya.
Tuhan menghantarkan hadiah ulang tahun Stella dengan selamat.

I always pray for LITTLE things... But when God answered them, they became BIG things.

There's no days could be through without prayers. Prayers are the key of your life!
Whatever life brings, please always pray for everything, and never lose hope.

God bless you all.

Love,
Lala