"Only a sincere heart, can have the best love.."
Life is a process of learning.
Akhir-akhir ini aku benar-benar merasakan, bahwa hidup adalah sebuah proses di mana kita selalu belajar dan belajar. Life is a process of learning. Belajar dalam hal apapun. Bukan hanya sekedar belajar di kelas, melainkan lebih dari itu semua. Melalui perkenalan dengan teman-teman, guru dan lingkungan baru, kegiatan-kegiatan sosial, persahabatan dengan banyak orang dengan berbagai karakter yang berbeda (baik atau buruk), menjalani love-relationship dengan seseorang, dan semua pengalaman hidup yang kita alami setiap hari. Setiap hari, segalanya ber-proses, belajar untuk menjadi lebih baik. Dan bagaimana caranya aku belajar untuk menjadi seseorang yang lebih baik? Aku mencoba untuk selalu menjalaninya dengan ketulusan.
Do your best.
Ketulusan. Mungkin untuk sekedar mengucapkannya sangat mudah, namun sangat sulit apabila kita tidak pernah berusaha menyelaminya dalam hidup kita. To give real service you must add something which cannot be bought or measured with money, and it's called sincerity. Dan bagaimana caranya untuk memiliki sebuah ketulusan? To have a sincerity, we need a pure heart. A loving heart. A whole heart in giving, in understanding, in trusting, in doing everything. Ketulusan berarti memberikan hati kita sepenuhnya terhadap apa yang kita kerjakan. Ketulusan berarti memberi dan melakukan yang terbaik. Aku selalu berusaha menerapkannya dengan hal yang paling sederhana, yaitu ketika mengerjakan test. Sebelum test, aku selalu mengatakan dalam hati, "Apapun hasilnya nanti, yang terpenting aku melakukan yang terbaik. Biar Tuhan yang mengerjakan sisanya."
There is no remorse, for a sincerity.
Terkadang hal ini tidak mudah, (dalam arti) ketika aku mendapat nilai yang kurang baik. Saat itu aku berpikir begini.. "Tuhan, aku sudah melakukan yang terbaik, tetapi kenapa hasilnya mungkin tidak seperti apa yang aku harapkan?" Wajar saja apabila terkadang kekecewaan atau putus asa datang menghampiri kita, karena kita adalah pribadi-pribadi yang masih belajar. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita mengatasinya. Ketika aku merasa kurang puas dengan suatu hal yang sudah aku kerjakan dengan ketulusan, aku kemudian berpikir lagi.. "Kenapa aku harus tidak puas di saat aku sudah mengerjakannya dengan ketulusan?" Tuhan pasti punya alasan untuk segala sesuatu, dan itu pasti yang terbaik. Jangan pernah menyesali sebuah ketulusan. Semua itu takkan pernah sia-sia. Semua ketulusan yang kita lakukan akan berarti bagi pertumbuhan jiwa dan mental kita pribadi. Don't just go through life, but grow good in it."
Put aside the selfishness.
Aku juga belajar bahwa menerapkan ketulusan berarti mengesampingkan rasa egois dalam diri kita. Rasa egois untuk mendapatkan 'sesuatu' yang lebih, harapan-harapan disertai pamrih yang besar, dsb. Hal ini adalah yang tersulit (menurutku), dan aku pun masih belajar untuk menjalaninya. Terkadang mungkin kita sering berpikir, "Kalau aku baik, orang lain juga harus baik sama aku. Aku udah berbuat yang terbaik, tapi kok dia enggak ya?" dan sebagainya. Tetapi itu adalah HAL yang SALAH. Ketulusan tidak mengenal kata pamrih. Ketulusan tidak menantikan harapan-harapan yang menguntungkan diri. Aku pernah membaca sebuah quotes yang berkata demikian: "Don't expect someone or something too much. Just do it best, with all sincerity, and you'll get over it."
Sincerity is a soul quality that God has given to every human being.
Ketika hati kita dipenuhi oleh ketulusan, kita akan sanggup untuk melakukan segala sesuatunya dengan ikhlas, dengan senyuman terbaik yang kita miliki. Dengan ketulusan, kita pun akan dapat menerima segala keadaan, sekalipun ketika keadaan tidak sesuai dengan yang apa kita harapkan. Kita akan tetap sanggup untuk melihat anugerah yang begitu besar di dalam kehidupan kita, yaitu KETULUSAN. Only those who have learned the power of sincere can feel life's deepest grace: true fulfillment and a quality soul.
Sincerity need a sacrifice of love.
Kita membutuhkan suatu perjuangan dan effort yang panjang untuk menguji suatu ketulusan, tak jarang kita harus mampu bertahan dan terus berjuang untuk mengerti dan mewujudkannya. Bahkan mungkin tak sedikit air mata harus kita korbankan dikarenakan mempertahankan sebuah ketulusan. Namun, dengan belajar mengerti apa arti ketulusan, kita akan mampu untuk menerima segala keadaan. Pun mampu mengucapkan kata maaf, dimana kata ini sangat sulit terucap jika kita tidak memilikinya.
Life is a process of learning.
Akhir-akhir ini aku benar-benar merasakan, bahwa hidup adalah sebuah proses di mana kita selalu belajar dan belajar. Life is a process of learning. Belajar dalam hal apapun. Bukan hanya sekedar belajar di kelas, melainkan lebih dari itu semua. Melalui perkenalan dengan teman-teman, guru dan lingkungan baru, kegiatan-kegiatan sosial, persahabatan dengan banyak orang dengan berbagai karakter yang berbeda (baik atau buruk), menjalani love-relationship dengan seseorang, dan semua pengalaman hidup yang kita alami setiap hari. Setiap hari, segalanya ber-proses, belajar untuk menjadi lebih baik. Dan bagaimana caranya aku belajar untuk menjadi seseorang yang lebih baik? Aku mencoba untuk selalu menjalaninya dengan ketulusan.
Do your best.
Ketulusan. Mungkin untuk sekedar mengucapkannya sangat mudah, namun sangat sulit apabila kita tidak pernah berusaha menyelaminya dalam hidup kita. To give real service you must add something which cannot be bought or measured with money, and it's called sincerity. Dan bagaimana caranya untuk memiliki sebuah ketulusan? To have a sincerity, we need a pure heart. A loving heart. A whole heart in giving, in understanding, in trusting, in doing everything. Ketulusan berarti memberikan hati kita sepenuhnya terhadap apa yang kita kerjakan. Ketulusan berarti memberi dan melakukan yang terbaik. Aku selalu berusaha menerapkannya dengan hal yang paling sederhana, yaitu ketika mengerjakan test. Sebelum test, aku selalu mengatakan dalam hati, "Apapun hasilnya nanti, yang terpenting aku melakukan yang terbaik. Biar Tuhan yang mengerjakan sisanya."
There is no remorse, for a sincerity.
Terkadang hal ini tidak mudah, (dalam arti) ketika aku mendapat nilai yang kurang baik. Saat itu aku berpikir begini.. "Tuhan, aku sudah melakukan yang terbaik, tetapi kenapa hasilnya mungkin tidak seperti apa yang aku harapkan?" Wajar saja apabila terkadang kekecewaan atau putus asa datang menghampiri kita, karena kita adalah pribadi-pribadi yang masih belajar. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita mengatasinya. Ketika aku merasa kurang puas dengan suatu hal yang sudah aku kerjakan dengan ketulusan, aku kemudian berpikir lagi.. "Kenapa aku harus tidak puas di saat aku sudah mengerjakannya dengan ketulusan?" Tuhan pasti punya alasan untuk segala sesuatu, dan itu pasti yang terbaik. Jangan pernah menyesali sebuah ketulusan. Semua itu takkan pernah sia-sia. Semua ketulusan yang kita lakukan akan berarti bagi pertumbuhan jiwa dan mental kita pribadi. Don't just go through life, but grow good in it."
Put aside the selfishness.
Aku juga belajar bahwa menerapkan ketulusan berarti mengesampingkan rasa egois dalam diri kita. Rasa egois untuk mendapatkan 'sesuatu' yang lebih, harapan-harapan disertai pamrih yang besar, dsb. Hal ini adalah yang tersulit (menurutku), dan aku pun masih belajar untuk menjalaninya. Terkadang mungkin kita sering berpikir, "Kalau aku baik, orang lain juga harus baik sama aku. Aku udah berbuat yang terbaik, tapi kok dia enggak ya?" dan sebagainya. Tetapi itu adalah HAL yang SALAH. Ketulusan tidak mengenal kata pamrih. Ketulusan tidak menantikan harapan-harapan yang menguntungkan diri. Aku pernah membaca sebuah quotes yang berkata demikian: "Don't expect someone or something too much. Just do it best, with all sincerity, and you'll get over it."
Sincerity is a soul quality that God has given to every human being.
Ketika hati kita dipenuhi oleh ketulusan, kita akan sanggup untuk melakukan segala sesuatunya dengan ikhlas, dengan senyuman terbaik yang kita miliki. Dengan ketulusan, kita pun akan dapat menerima segala keadaan, sekalipun ketika keadaan tidak sesuai dengan yang apa kita harapkan. Kita akan tetap sanggup untuk melihat anugerah yang begitu besar di dalam kehidupan kita, yaitu KETULUSAN. Only those who have learned the power of sincere can feel life's deepest grace: true fulfillment and a quality soul.
Sincerity need a sacrifice of love.
Kita membutuhkan suatu perjuangan dan effort yang panjang untuk menguji suatu ketulusan, tak jarang kita harus mampu bertahan dan terus berjuang untuk mengerti dan mewujudkannya. Bahkan mungkin tak sedikit air mata harus kita korbankan dikarenakan mempertahankan sebuah ketulusan. Namun, dengan belajar mengerti apa arti ketulusan, kita akan mampu untuk menerima segala keadaan. Pun mampu mengucapkan kata maaf, dimana kata ini sangat sulit terucap jika kita tidak memilikinya.
--dan ketulusan merupakan fondasi yang kuat bagi cinta sejati yang selalu hadir di hati seseorang. Sincerity is strength. And believe, that sincerity is the breath of your love-- Berbahagialah bagi setiap kita yang memiliki... KETULUSAN ♥ :)
"Gracias, danke, merci - whatever language is spoken, "thank you" frequently expressed will cheer your spirit, broaden your friendships, and lift your lives to a higher pathway as you journey toward perfection. There is a simplicity - even a sincerity - when "thank you" is spoken.."
With Sincerity, Lhalha ♥
No comments:
Post a Comment