"And now here is my secret, a very simple secret; it is only with the heart that one can see rightly, what is essential is invisible to the eye."
Hai semua! Welcoming April 2011! :)
Aku baru saja pindah ke kota yang baru, karena di sinilah aku akan melanjutkan studiku. Kota yang baru, lingkungan baru, teman-teman baru, dan segalanya serba baru untukku. Dan ketika aku akan pindah ke kota ini, terjadilah percakapan singkat antara aku dan Adi, menjelang hari keberangkatanku.
Hai semua! Welcoming April 2011! :)
Aku baru saja pindah ke kota yang baru, karena di sinilah aku akan melanjutkan studiku. Kota yang baru, lingkungan baru, teman-teman baru, dan segalanya serba baru untukku. Dan ketika aku akan pindah ke kota ini, terjadilah percakapan singkat antara aku dan Adi, menjelang hari keberangkatanku.
Aku:
"Dhi, aku sedih lho, karena aku bakal pergi jauh. T'rus pasti akan susah dan sangat jarang untuk bisa ketemu.."
(Berlin-Heidelberg ditempuh dalam waktu 10 jam dengan kereta biasa, dan 5-6 jam dengan kereta cepat).
Adi:
"Hmm.. Jangan sedih, La. Kita harus memperhatikan apa yang tidak kelihatan, bukan apa yang kelihatan."
Awalnya aku tidak mengerti apa maksud perkataannya, sampai kemudian ia menjelaskannya lagi.
"Seperti yang Paulus pernah bilang di dalam Alkitab.. 'Kalau kita melihat apa yang kelihatan, kita menderita. Kita dianiaya. Kita dicaci maki. Kita dihina. Kita disiksa. Kita hampir dibunuh. Bahkan kita hampir mati. Dan sebagainya. Tetapi kalau kita melihat apa yang tidak kelihatan, sesungguhnya kita telah mengumpulkan harta di Kerajaan Sorga'. Jadi, kalau sekarang memang kamu harus pergi, yang kelihatan apa? Yang kelihatan, secara tubuh kamu memang jauh. Kamu yang tadinya juga lagi asik liburan, sekarang harus mulai kuliah, menghadapi lingkungan dan temen-temen baru lagi. Dan sebagainya.. Tetapi yang tidak kelihatan? Hati kita kan ngga berubah. Kita akan selalu dekat.. Dan tentunya juga banyak hal positif yang bisa kamu dapet di lingkungan kamu yang baru.. Awalnya pasti berat, tetapi setelah itu segalanya pasti akan terasa menyenangkan. Jadi, kamu ngga perlu sedih kan?"
Aku:
(Kembali speechless..) ♥ ♥ ♥
Dan sekarang aku baru mengerti! Dan sejak pembicaraan kami ini akhirnya berlalu, aku pun jadi lebih belajar untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda - yang positif.
"Dhi, aku sedih lho, karena aku bakal pergi jauh. T'rus pasti akan susah dan sangat jarang untuk bisa ketemu.."
(Berlin-Heidelberg ditempuh dalam waktu 10 jam dengan kereta biasa, dan 5-6 jam dengan kereta cepat).
Adi:
"Hmm.. Jangan sedih, La. Kita harus memperhatikan apa yang tidak kelihatan, bukan apa yang kelihatan."
Awalnya aku tidak mengerti apa maksud perkataannya, sampai kemudian ia menjelaskannya lagi.
"Seperti yang Paulus pernah bilang di dalam Alkitab.. 'Kalau kita melihat apa yang kelihatan, kita menderita. Kita dianiaya. Kita dicaci maki. Kita dihina. Kita disiksa. Kita hampir dibunuh. Bahkan kita hampir mati. Dan sebagainya. Tetapi kalau kita melihat apa yang tidak kelihatan, sesungguhnya kita telah mengumpulkan harta di Kerajaan Sorga'. Jadi, kalau sekarang memang kamu harus pergi, yang kelihatan apa? Yang kelihatan, secara tubuh kamu memang jauh. Kamu yang tadinya juga lagi asik liburan, sekarang harus mulai kuliah, menghadapi lingkungan dan temen-temen baru lagi. Dan sebagainya.. Tetapi yang tidak kelihatan? Hati kita kan ngga berubah. Kita akan selalu dekat.. Dan tentunya juga banyak hal positif yang bisa kamu dapet di lingkungan kamu yang baru.. Awalnya pasti berat, tetapi setelah itu segalanya pasti akan terasa menyenangkan. Jadi, kamu ngga perlu sedih kan?"
Aku:
(Kembali speechless..) ♥ ♥ ♥
Dan sekarang aku baru mengerti! Dan sejak pembicaraan kami ini akhirnya berlalu, aku pun jadi lebih belajar untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda - yang positif.
Seperti juga dikatakan dalam 2 Korintus 4 : 18,
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
Kalau kita pikirkan lebih jauh:
Apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak kita lihat sebelumnya.
Kalau begitu, maka sesuatu yang tidak kelihatan merupakan sesuatu yang sangat penting, dan dapat mempengaruhi kehidupan kita. Jadi, seharusnya kita melihat yang tidak kelihatan, bukan yang kelihatan, sebab memang yang tidak kelihatan itulah yang kekal (kembali ke 2 Korintus 4 : 18). Dan untuk melihat hal yang tidak kelihatan tersebut, atau untuk mengalami hal-hal yang tidak kelihatan itu diperlukan iman - mata rohani, dan bukan mata jasmani.
Aku pernah membaca Quote yang isinya demikian:
"Faith is to believe what we don't see.. and the reward of this faith is to see what we believe!"
Sebab, bagaimana kita akan mengharapkan sesuatu kalau hal tersebut sudah kita lihat? Kita memiliki harapan, sebab apa yang kita harapkan tersebut merupakan hal yang tidak kelihatan.
Apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak kita lihat sebelumnya.
Kalau begitu, maka sesuatu yang tidak kelihatan merupakan sesuatu yang sangat penting, dan dapat mempengaruhi kehidupan kita. Jadi, seharusnya kita melihat yang tidak kelihatan, bukan yang kelihatan, sebab memang yang tidak kelihatan itulah yang kekal (kembali ke 2 Korintus 4 : 18). Dan untuk melihat hal yang tidak kelihatan tersebut, atau untuk mengalami hal-hal yang tidak kelihatan itu diperlukan iman - mata rohani, dan bukan mata jasmani.
Aku pernah membaca Quote yang isinya demikian:
"Faith is to believe what we don't see.. and the reward of this faith is to see what we believe!"
Sebab, bagaimana kita akan mengharapkan sesuatu kalau hal tersebut sudah kita lihat? Kita memiliki harapan, sebab apa yang kita harapkan tersebut merupakan hal yang tidak kelihatan.
Ketika sesuatu yang buruk menimpa kita, yang kelihatan adalah bahwa that's a negative thing. That's bad. That's not good. I'm not strong enough to through this situation. Tapi seperti yang kita semua yakini bahwa Tuhan selalu punya maksud akan semua hal yang diijinkan-Nya terjadi. Everything happenend for a reason. Everything isn't always good, but there's always something good in everything. Dan hal yang baik itu - the goodness of God, must be seen with our "spiritual eyes".
By paying attention to what is not visible - by faith, then we will put aside the negative things that arise, and turn it into something positive. And once you replace negative thoughts with positive ones, you'll start having positive results.
Yakinilah bahwa selalu ada hal baik yang bisa kita dapatkan dari segala peristiwa yang terjadi, jika kita mau melihatnya dari sudut pandang yang 'tak kelihatan'. Dan percayalah juga bahwa hal-hal baik yang kita lihat dan alami tersebut yang pada akhirnya akan membuat kita mampu untuk selalu bersyukur dan memiliki hidup yang berbahagia.
"The positive thinker sees the invisible, feels the intangible, and achieves the impossible!"
Love,
Lhalha ♥
By paying attention to what is not visible - by faith, then we will put aside the negative things that arise, and turn it into something positive. And once you replace negative thoughts with positive ones, you'll start having positive results.
Yakinilah bahwa selalu ada hal baik yang bisa kita dapatkan dari segala peristiwa yang terjadi, jika kita mau melihatnya dari sudut pandang yang 'tak kelihatan'. Dan percayalah juga bahwa hal-hal baik yang kita lihat dan alami tersebut yang pada akhirnya akan membuat kita mampu untuk selalu bersyukur dan memiliki hidup yang berbahagia.
"The positive thinker sees the invisible, feels the intangible, and achieves the impossible!"
Love,
Lhalha ♥
nice share la .. hehe .. meaningnya jadi lengkap skrng .. ;)
ReplyDeleteThank you for being my inspiration, aby.. :)
ReplyDelete