Malam itu, rasanya dingin sekali. Saya membuka www.wetter.de dan melihat cuaca saat itu yang ternyata adalah -6°C. "Pantesan", dalam hati saya. Rasanya pemanas ruangan pun tak cukup untuk menghangatkan tubuh saya ini. Memang sudah beberapa hari suhu selalu di bawah nol derajat. "Besok saya masuk kuliah pagi lagi", pikir saya dalam hati. Saya pun melihat ramalan cuaca untuk esok hari, dan di situ tertera -2/-3°C. Biasanya, ramalan cuaca tak pernah salah, dan seharusnya, tak mungkin salah.
Hmm.. Sesaat setelah itu saya mematikan lampu, berbaring di tempat tidur sembari menarik selimut. Dan saya pun berdoa...
"Tuhan, kalau boleh... Kalau Engkau mengizinkan, aku mau suhu besok sekitar 1 atau 2 derajat aja, Tuhan. Gapapa deh 1 atau 2 derajat, yang penting masih plus.. Masih di atas 0 derajat. Soalnya kalau suhu udah minus itu rasanya beda banget. Dan besok aku harus bangun pagi untuk kuliah. Biarlah kehendak-Mu yang jadi. Terima kasih, Tuhan."
Setelah saya berdoa, saya pun langsung terlelap.
Dan keesokan paginya, hal pertama yang saya lakukan setelah bangun tidur adalah mengambil HP, dan membuka path untuk mengetahui berapa suhu pagi itu. Dan, saya terkejut bukan main karena suhu pagi itu 2°C! Sungguh saya sesaat tak percaya melihatnya. Tuhan memberikan cuaca hari itu seperti apa yang saya minta.
Tuhan baik! Tuhan mendengar! What else I can say?
Hari itu juga adalah hari ke-28 setelah saya mengirimkan kado ulang tahun untuk sahabat saya tercinta, Stella Andina Burhan. Setelah pertemuan terakhir kami di bulan Oktober lalu, saya kok rasanya kangen sekali. Ingin sekali memberikannya kado ulang tahun, karena selama 10 tahun persahabatan kami, saya sama sekali belum pernah memberikannya kado ulang tahun.
Tanggal 10 Desember 2014 saya mengirimkan sebuah paket berisi hadiah ulang tahun untuknya via DHL. Dia berulang tahun tepat sehari setelah hari Natal, dan lamanya pengiriman barang dari Jerman ke Jakarta berkisar antara 12-14 hari. Menurut pengalaman saya, tidak pernah lebih dari itu.
Sampai akhirnya...
Hari ulang tahunnya telah berlalu.
2 minggu berlalu.
3 minggu berlalu.
Hampir 1 bulan berlalu.
Hadiah tersebut tak kunjung tiba di rumah Stella.
Saya bingung. Saya, yang saat mengirimkan barang tersebut sedang terburu-buru, lupa meminta tracking number dan lupa menyimpan bon-nya pula. Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Pengiriman barang seperti itu hanya bergantung pada tracking number saja. Kalau kita kehilangan tracking number tersebut, ya sudah. Bertanya pada pihak DHL pun tak memberikan hasil apa-apa. Ok, saya hanya bisa menunggu dan pasrah. Dan satu lagi,BERDOA.
SETIAP MALAM saya berdoa, berharap ada keajaiban dan hadiah itu masih bisa sampai (meskipun sudah lewat sekian lama). Dan meskipun sedih, entah kenapa hati saya yakin, pasti akan ada keajaiban, entah kapan.
Siang itu, selesai kelas, saya pergi makan di suatu restoran, dan seperti biasa, saya selalu meletakkan handphone saya di atas meja. Dan tiba-tiba, handphone saya berdering:
Isinya sebuah bbm dari Stella yang mengatakan bahwa dia menerima sebuah surat yang berisi demikian:
"Karena satu dan lain hal paket ini tidak dapat kami serahkan, tetapi Anda bisa mengambilnya di PT Pos Indonesia Jakarta Pusat pada hari dan jam kerja sebagai berikut...."
TUHAN BAIK!
Tuhan lagi-lagi mendengar!
Keesokan harinya, Stella mengambil paket tersebut, dan akhirnya... Ia menerimanya pada tanggal 8 Januari 2015.
Selama satu minggu di awal Januari 2015, Tuhan menjawab TUJUH doa saya. Bukan karena apapun, tetapi karena Tuhan Yesus baik. Dan hal-hal yang saya ceritakan di atas hanyalah dua di antaranya. It's too long if I have to tell all the 7 things.. Tetapi percayalah, apapun doa-doa mu, Tuhan pasti menjawabnya.
Saya belajar...
Saya tidak meminta hal-hal yang besar.
Saya selalu berdoa untuk hal-hal kecil, yang simpel dan sederhana.
Tetapi Tuhan mendengar.
Saya berdoa ketika keluar rumah dan meminta Tuhan menyertai saya sepanjang hari.
Saya berdoa ketika memasukkan adonan ke dalam oven, meminta agar adonan tersebut mengembang dan menjadi sebuah kue yang sukses.
Saya berdoa ketika meminta inspirasi untuk menulis sebuah lagu.
Saya berdoa ketika meminta cuaca yang bagus, karena saya selalu sedih ketika hujan deras/badai mengingat mereka yang sedang berada di dalam pesawat.
Saya berdoa ketika meminta konsentrasi dalam belajar dan mengerjakan berbagai presentasi.
Saya pun berdoa ketika menonton bola, meminta agar Rooney mencetak goal saat MU tanding.
Saya pun berdoa ketika meminta Federer menang dalam pertandingan-pertandingannya.
Saya pun berdoa ketika meminta idola saya membuat konser lagi tahun ini.
Terkadang banyak pula yang menganggapnya konyol, ngapain sih doain hal-hal yang "gak perlu". Tetapi saya tetap berdoa. Karena buat saya, berdoa adalah untuk segala sesuatu. Apapun itu. Dan Tuhan menjawab. Pasti. Bukan di waktu saya. Tetapi pada waktu-Nya. Dan semuanya indah ketika akhirnya waktu-Nya tiba dan doa-doa kita terjawab, kan?
Biarlah kita belajar sesuatu..
Tuhan sanggup mengubah ramalan cuaca untuk saya.
Tuhan menghantarkan hadiah ulang tahun Stella dengan selamat.
I always pray for LITTLE things... But when God answered them, they became BIG things.
There's no days could be through without prayers. Prayers are the key of your life!
Whatever life brings, please always pray for everything, and never lose hope.
God bless you all.
Love,
Lala
Lama bangettttttttttt ngaaa blogingg yaa ci :D apapun pesan yg kamu sampaikan tersangat benar.. thankyou cici :D
ReplyDeleteHaiiii... siapa iniii? hhihi.
DeleteIyaaa, baru kesempetan nulis lagi nih aku. Makasih banyak uda baca & comment yaaa.. :)
Hugs! keep praying <3<3<3
Ci Larass, thank you ya buat tulisan-tulisannya!! sangat memberkati ci :)
ReplyDelete