November 21, 2010

Happy Teacher's Day 2010!


Ketika aku masih menginjakkan kaki di kelas 3 SD, aku memiliki sebuah pengalaman unik yang tidak terlupakan. Saat itu kelasku dipimpin oleh seorang wali kelas yang sangat baik dan sabar. Kami sangat menyayanginya. Suatu ketika, ada suatu hari di mana ia begitu sedih dan kecewa dengan kelakuan kami di kelas. Kami yang saat itu begitu ribut, berisik, bahkan sampai mengganggu ketenangan kelas lain, membuat Beliau pada akhirnya terpaksa menegur dan menasihati kami. Saat itu ia pun terlihat begitu kecewa dengan kami. Setelah ia selesai menegur kami, ia pun pergi dan meninggalkan kelas.

Kami - yang setelah itu menjadi sadar akan segala kesalahan kami yang telah mengecewakannya - sangat ingin meminta maaf. Saat itu, aku menjadi wakil ketua kelas di kelas kami, dan aku merencanakan sesuatu sebagai ungkapan rasa bersalah dan penyesalan kami.


Aku meminta teman-teman satu kelas untuk menuliskan di sebuah kertas, hal-hal positif tentang dirinya - guru tersebut. Surat itu juga boleh berisi permohonan maaf dan janji untuk tidak mengulanginya lagi. Apapun itu.. Semua menuliskan menurut keinginannya masing-masing. Pada akhirnya.. teman-temanku pun setuju dan kemudian menuliskannya.

Di kelas tersebut, kami memiliki sebuah kebiasaan untuk memberi salam guru kami - dengan berjabat tangan, setiap sepulang sekolah. Oleh karena itu, aku merasa bahwa itulah saat yang paling tepat untuk (sekaligus) memberikan surat tersebut.


Siang itu, kami semua menyalami tangan Beliau, sembari memberikan surat tersebut tanpa mengucapkan apapun. Kami sebenarnya melihat, ia begitu bingung karena setiap dari kami menyalaminya sambil memberikan sebuah surat. Namun kami sengaja untuk tidak menghiraukannya.. Karena kami berharap surat itu adalah sebuah kejutan supaya Beliau tidak marah lagi. Setelah selesai, kami pun pulang.

Keesokan harinya, Beliau memulai pelajaran di kelas dengan membahas sesuatu terlebih dahulu. Dan... Ia membahas soal surat itu! Dan kata-katanya saat itu menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan untukku..

Ia berkata demikian :
"Kemarin.. Ketika Ibu pulang sekolah, ada yang mengatakan bahwa Ibu begitu cantik..
Lalu Ibu berkaca, apakah benar bahwa Ibu cantik.. Kemarin, ada yang mengatakan bahwa Ibu begitu baik dan sabar.. Lalu Ibu berpikir lagi, apakah benar saya seperti itu.. Dan masih banyak lagi. Tapi... Apapun yang kalian sampaikan kepada Ibu, tanpa sadar telah membuat hati Ibu tersenyum kembali.. dan Ibu pun menyadari bahwa Ibu sebenarnya sangat menyayangi kalian.."

"A teacher is like a candle -

it consumes itself to light the way for others.."

Dengan sebuah komitmen untuk berkorban,
dan dengan hati yang penuh cinta,
Engkau menaburkan kasih,
dalam segala sesuatu yang Engkau lakukan.

"A teacher is like a tree,
provides us his/her shadow to achieve heights.."

Engkau membantu kami untuk mengubah dunia
melalui hidup dan pengorbananmu.
Engkau memicu semangat kami
untuk terus berusaha dan berjuang.

"A teacher has a caring heart that respects and understands.."

Hal itu tidak bisa dibeli,
sebab Engkau adalah istimewa.
Tidak ada kata yang bisa menggambarkannya.

"A teacher looks beyond each child's face and sees inside their souls.."

Terkadang kami mengecewakanmu,
membuatmu sedih ataupun marah.
Namun sesungguhnya.. Jauh di dalam hati kami,
kami selalu berusaha membahagiakanmu.

"A teacher englightens the path of Success for us.."

Kami bahagia bahwa Engkau adalah guru kami;
Engkau memberi kami inspirasi
untuk terus bermimpi dan berjuang meraihnya.

"A teacher is someone with a special touch and smiles.."

Dengan senyum dan kesabaran,
Engkau menanamkan benih kasih.
Keingintahuan dan juga motivasi
untuk mengetahui, tumbuh dan berhasil.

"A teacher is someone who breaks our doubts at all.."

Seorang guru seperti Musim Semi.
Siapa yang memelihara tunas hijau baru,
mendorong dan menuntun kami,
setiap kali kami memiliki keraguan.

"A teacher always tries to make a happy atmosphere.."

Seorang guru seperti Musim Panas.
Engkau mencerahkan,
membuat suasana belajar menyenangkan,
dan menghindari ketidakpuasan kami.

"A teacher is the one who teaches from heart, not from book.."

Seorang guru seperti Musim Gugur.
Dengan metode yang rinci dan jelas,
memberikan dan menciptakan suasana bahagia.

"A teacher is a true mentor in our deepest heart.."

Seorang guru seperti Musim Dingin.
Meskipun salju turun dengan lebatnya,
Engkau memberikan kami kenyamanan,
dan hangatnya suasana belajar.

"A teacher affects eternity.."

Guru...
Engkau melakukan segala hal dengan sepenuh hati.
Engkau-lah guru yang tak kenal musim.
Tak kenal karena- dan untuk-
Engkau-lah permata hati kami.

Terima Kasih, Guru-guruku.
Selamanya Engkau di hati...

Setiap kita pasti memiliki pengalaman bersama seorang guru atau mungkin beberapa guru yang tidak terlupakan.. Waktu boleh berubah, setiap kita boleh berubah. Tetapi setiap kenangan yang pernah terjadi, selamanya akan tinggal di hati..

Selamat Hari Guru, 25 November 2010!
Tuhan memberkati.

With Love,
Lhalha

No comments:

Post a Comment